Hari lahir saya sudah lewat lebih dari seminggu yang lalu, ini adalah ulang tahun ketiga saya selama di Jogja, masing-masing punya cerita berbeda. Mungkin tidak terlalu istimewa karena tidak dirayakan di rumah makan mewah atau diberi kejutan di kos oleh teman-teman ataupun kehadiran kekasih, tapi bagi saya semuanya berkesan.
Untuk tahun ini saya memang menginginkan sesuatu yang berbeda. Saya mengatur supaya tanggal lahir saya di social media hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja. Bukannya saya ngga pengen dikasih ucapan selamat atau ngga pengen didoain yang bagus-bagus, atau malah karena ngga pengen dimintai traktiran. Bukan itu. Saya pengen tahu apakah teman-teman yang saya anggap dekat masih ingat tanggal lahir saya tanpa diingatkan oleh social media. Kalaupun tak ingat, it can’t be helped.. Misal ada yang benar-benar ingat, pastinya ucapan itu menurut saya akan lebih bermakna, lebih tulus tanpa basa basi. Kalau ada yang tidak sependapat dengan saya, it’s ok.. nyatanya saya justru mendapat lebih banyak ucapan lewat SMS, dan satu-satunya SMS yang saya terima tengah malam hanya dari pusat informasi Psikologi UGM :D
Ada yang “unik” dari ultah saya tahun ini, unik diberi tanda kutip ini karena memang ga biasa, malah cenderung sepi-sepi saja, hehe… waktu itu pagi-pagi saya ditelpon mama, lalu ada nomor lain yang masuk, saya pun minta ijin untuk menerima telpon yang satunya lagi. Ternyata di depan kos sudah ada kurir yang mengantar kardus kue besar. Dari tutupnya yang bening saya bisa melihat sebuah tiramisu dengan tulisan Selamat Ulang Tahun Sayang di atasnya, aww… jadi malu sama kurirnya nih :”)
Saya lihat jam di ponsel, bahkan ini belum pukul 6, jam pengiriman kue yang ngga biasa, hehe.. Bahkan saking “sakral”nya tiramisu ini, saya sudah dikirimi pesan beberapa kali yang menanyakan apakah tiramisunya enak, saya jawab “Sabar ya, masih di kulkas, ntar mandi dulu biar bersih dan wangi baru ngicipin tiramisu.” Mungkin yang disana sudah gelisah menunggu live report dari saya :p
Taraa…! Sebelum kardus dibuka, saya potret dulu dari berbagai sisi. Dan tiramisunya enaaak, saya langsung semangat menghabiskan dua potong, walaupun pengennya potongan pertama buat yang ngirimin tiramisu ini T.T
Karena ngga mungkin menghabiskannya sendirian, saya bagikan ke beberapa teman kos, dan menawari teman kampus untuk main ke kos.
Lalu saya ingat kalau hari itu saya “dipingit”, maksudnya ngga boleh keluar kemana-mana, nunggu surprise yang kedua. Sampai sore, sampai saya ngantuk ditahan-tahan, sampai saya bosen ngenet, surprise yang kedua ini tak kunjung datang. Ohlala ternyata….baru datang esok harinya. Alhasil saya hari itu jadi ngga produktif deh. Demo na.. daijoubu desu, isinya setara dengan menunggunya, hehe…
Birthday wishes?? Ah,, itu biar saya dan Tuhan yang tahu. Saya hanya perlu lebih banyak bersyukur, saya diberi sehat, diberi teman-teman dan kekasih yang perhatian, dan keluarga yang utuh :)