Rasanya
kurang “afdhol”kalau aku menamai blog ini kohilover sementara aku belum
membahas sesuatu pun yang berkaitan dengan kopi :P kecuali iseng-iseng
modifikasi cangkir kopi dengan puisi yang jadinya seperti di postingan sebelumnya berjudul Modifying Two Cups . Aku
jadi tergelitik nulis ini juga setelah baca tulisan teman lama tentang Segelas Susu Soda .
Sejak
kecil aku hobi icip-icip kopi punya papa, tapi baru bener-bener berasa
“ketagihan” itu waktu kuliah. Di rumah, aku bukan satu-satunya penyuka kopi,
papa-mama dan kakakku juga suka kopi. Terutama yang mereka sukai adalah kopi
tubruk, kalau aku sih tergantung suasana hati dan kebutuhan aja, kadang diselingi
kopi instan juga kok hehe… eh punya pasangan juga suka kopi, klop dah!
Sepertinya
“ritual” ngopi saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup, terbukti dengan
menjamurnya coffee shop di kota besar
maupun kota yang sedang berkembang, mulai dari gerai terkenal yang menguras isi
dompet sampai yang terjangkau uang saku mahasiswa :D
Nah,
ini ceritanya aku bikin review tentang
beberapa tempat yang pernah aku kunjungi di Jogja selama 3 tahun terakhir,
bukan promosi lho yaa.. jadi opini pribadi dan info yang sekiranya bermanfaat
buat yang pengen nongkrong sambil ngopi. Yuk disimak satu per satu.
Rumah
Coklat (Coklat Café)
Aku
pertama kali menjajal ngopi ala café di jogja ya di sini, terletak di jalan Teuku Cik Di Tiro. Tempatnya nyaman dan
bernuansa rumahan. Sesuai namanya, menu
utama di sini adalah minuman cokelat yang disajikan baik panas maupun dingin.
Selain itu juga bermacam-macam latte,
snack, sliced cake, es krim yang
bisa dinikmati mulai pukul 12 siang. Pilihan tempat ada indoor dan outdoor, dan
untuk indoor kita bisa memilih duduk
di kursi atau sofa. Oh ya, koneksi wi-fi
di sini termasuk kenceng juga lho, jadi rugi kalau jauh-jauh ke sini ga bawa gadget, hehe..semakin malam tempat ini
akan semakin ramai, jadi kalau mau suasananya agak tenang ya datanglah siang
atau sore hari.
|
es krim dengan rasa mocca yang nendang banget |
|
semua serba cokelat kecuali yang tengah itu cafe latte |
|
yum! |
|
fusili atau sosis? silakan dipilih ;p |
Kofe
Noir
Karena
tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan, jadi aku emang ditakdirkan
untuk ke coffee shop yang ada di jalan Kaliurang km.7 ini, hehe…
lebay yak? :P
Awalnya
cuma penasaran tiap pergi-pulang PKP ke pusat rehabilitasi Yakkum melewati
tempat ini, dari papan namanya terkesan elegan gitu. Setelah masuk dan mencoba
beberapa menunya, aku dan pasangan jadi memfavoritkan tempat ini, dan kami sepakat
bahwa tempat ini dibuat/dibangun dengan passion.
Kami selalu memilih tempat di lantai 2. Walaupun letaknya di pinggir jalan,
tapi ketika masuk seperti tenang dan jauh dari keramaian, sambil ngopi bisa
baca-baca majalah dan main game yang
disediakan, atau menikmati lagu-lagu yang ngetrend tahun 1990an, juga browsing internet dengan koneksi wi-fi yang lumayan kenceng. Harganya
memang agak mahal, tapi sesuai kok sama kualitas yang didapatkan. Menu yang
jadi andalan di sini sih homemade apple
pie, tapi aku suka banget sama spaghetti-nya.
Oh ya,
sejak tahun ini (aku lupa tepatnya bulan apa) ada Mooikitchen yang bergabung di
lantai 1, menu andalannya klappertaart dan cupcake. Klappertaart-nya emang
juara! Untuk info lebih lanjut cek saja akun twitternya Kofe Noir dan Mooikitchen, kadang ada promo menarik lho.
|
chocolate pancake, mengenyangkan buatku (kalau ga salah 3 atau 4 lapis) |
|
coffee blended-nya enaaak |
|
homemade apple pie |
|
three musketeers |
|
suasana di lantai 2 sore hari |
Momento
Hmm…
aku hanya dua kali datang ke tempat ini. Pertama dengan teman, yang kedua
dengan pasangan. Dari segi tempat sebenarnya cukup
nyaman, tapi sayangnya antara perokok dan non perokok tidak dipisah sehingga
cukup mengganggu bagi yang tidak suka atau alergi dengan asap rokok. Dan entah
kenapa dua kali kesana kok ga bisa menikmati menunya dengan khusyuk ya :D koneksi internetnya juga biasa aja. Bagi yang suka dan boleh minum alkohol, di sini tersedia Irish coffee.
Flo
Coffee
Sama dengan
Momento, aku datang ke Flo Coffee dua kali. Pertama waktu dia buka mulai sore,
banyak majalah yang bisa dibaca-baca di situ. Yang kedua waktu tempatnya sudah direnovasi
dan buka mulai siang, karena bareng banyak teman dan buru-buru jadi ga sempat
menikmati suasananya. Minuman dan snack yang ditawarkan enak dan variatif,
sayang aku kurang suka dengan tempatnya. Dan bagi anda yang kelaparan mungkin
akan kurang puas karena ga ada makanan berat.
Update: aku baru tau kalo Flo Coffee sudah berganti nama menjadi Lagani Coffee, mungkin sejak direnovasi itu kali ya, buka mulai jam 9 pagi sampai 11 malam. For more info, follow its account twitter here.
Djendelo
Koffie
Terletak
di atas toko buku Togamas jalan Affandi, coffee shop ini punya daya tariknya
sendiri, yaitu nama menu minumannya menggunakan nama di dunia pewayangan. Bisa
banget lho habis belanja buku kita menikmati minuman di sini sambil baca buku
atau menikmati pemandangan orang lalu lalang beli buku, tapi baru buka sore
hari yaitu pukul 16.30. Kalau kecepatan koneksi internetnya standar sih. Dan
sayangnya menu camilan yang disediakan kurang variatif, hanya ada gorengan dan
roti. Cukup oke lah kalau ingin menikmati minuman tanpa rasa lapar yang
berarti.
Kopi Oey (dahulu: Kopi Tiam Oey)
Aku tau
tempat ini buka di Jogja awalnya dari Twitter, secara dia sudah punya nama gitu
lho. Salah seorang teman pernah mencari tempat ini tapi ga ketemu, hihihi… ya
udah akhirnya aku liat di google map
aja, ternyata tempatnya sejalan dengan Indoguna dan Takigawa. Pertama dan baru
sekali ke tempat ini cukup pagi, waktunya sarapan gitu deh. Jadi aku dan pasangan memilih roti bakar corned beef dan minumannya dilmah tea sama apa ya….lupa!
Selain nama
menu yang unik-unik (coba cek menu makanan dan minuman), tempatnya juga eksotik, serasa dibawa ke jaman dan tempat
yang berbeda ketika masuk ke ruangan yang di dalam (karena juga ada yang
outdoor).
Sayang aku
ga ambil gambar makanan dan minuman yang aku pesan. Tapi info dan penampakannya
bisa dicek di sini.
Update: Perubahan nama dari Kopi Tiam Oey menjadi Kopi Oey dikarenakan adanya satu pihak yang mengklaim "Kopitiam" sebagai merk, berita selengkapnya bisa disimak di sini
By the
way, aku belum menemukan (atau mengunjungi?) coffee shop yang menyediakan single
origin, sementara di Malang bertebaran dimana-mana. Emang aku belum
nyobain ngopi di angkringan karena denger-denger sih kopinya udah dicampur
macem-macem. Terlepas bener atau ga, kalau pengen ngopi yang agak murah sih aku
beli atau nitip kopi di Serambi Botani produk IPB dan bikin sendiri di rumah. Kopinya
asli kopi Indonesia, suka banget sama aromanya kopi Mandailing dan kopi Bali
Kintamani, harganya juga terjangkau dibandingkan yang beredar di supermarket. Barangkali ada yang mau ngasih kado frenchpress? Diterima dengan senang hati lho, hehehehehe…..
Update (lagi): akhirnya aku nemu juga coffee shop yang menjual single origin, yaitu Warung Kopi Sruput yang ada di Dixie Square Gejayan. aku belum nyobain siiih, waktu ke sana sudah terlanjur pesan Tiramisu hehehe... Mari ngopi!