9.06.2012

Cafelicious


Rasanya kurang “afdhol”kalau aku menamai blog ini kohilover sementara aku belum membahas sesuatu pun yang berkaitan dengan kopi :P kecuali iseng-iseng modifikasi cangkir kopi dengan puisi  yang jadinya seperti di postingan sebelumnya berjudul Modifying Two Cups . Aku jadi tergelitik nulis ini juga setelah baca tulisan teman lama tentang Segelas Susu Soda .
Sejak kecil aku hobi icip-icip kopi punya papa, tapi baru bener-bener berasa “ketagihan” itu waktu kuliah. Di rumah, aku bukan satu-satunya penyuka kopi, papa-mama dan kakakku juga suka kopi. Terutama yang mereka sukai adalah kopi tubruk, kalau aku sih tergantung suasana hati dan kebutuhan aja, kadang diselingi kopi instan juga kok hehe… eh punya pasangan juga suka kopi, klop dah!
Sepertinya “ritual” ngopi saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup, terbukti dengan menjamurnya coffee shop di kota besar maupun kota yang sedang berkembang, mulai dari gerai terkenal yang menguras isi dompet sampai yang terjangkau uang saku mahasiswa :D
Nah, ini ceritanya aku bikin review tentang beberapa tempat yang pernah aku kunjungi di Jogja selama 3 tahun terakhir, bukan promosi lho yaa.. jadi opini pribadi dan info yang sekiranya bermanfaat buat yang pengen nongkrong sambil ngopi. Yuk disimak satu per satu.

Rumah Coklat (Coklat Café)
Aku pertama kali menjajal ngopi ala café di jogja ya di sini, terletak di jalan Teuku Cik Di Tiro. Tempatnya nyaman dan bernuansa rumahan.  Sesuai namanya, menu utama di sini adalah minuman cokelat yang disajikan baik panas maupun dingin. Selain itu juga bermacam-macam latte, snack, sliced cake, es krim  yang bisa dinikmati mulai pukul 12 siang. Pilihan tempat ada indoor dan outdoor, dan untuk indoor kita bisa memilih duduk di kursi atau sofa. Oh ya, koneksi wi-fi di sini termasuk kenceng juga lho, jadi rugi kalau jauh-jauh ke sini ga bawa gadget, hehe..semakin malam tempat ini akan semakin ramai, jadi kalau mau suasananya agak tenang ya datanglah siang atau sore hari.


es krim dengan rasa mocca yang nendang banget

semua serba cokelat kecuali yang tengah itu cafe latte

yum!

fusili atau sosis? silakan dipilih ;p

Kofe Noir
Karena tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan, jadi aku emang ditakdirkan untuk ke coffee shop yang ada di jalan Kaliurang km.7 ini, hehe… lebay yak? :P
Awalnya cuma penasaran tiap pergi-pulang PKP ke pusat rehabilitasi Yakkum melewati tempat ini, dari papan namanya terkesan elegan gitu. Setelah masuk dan mencoba beberapa menunya, aku dan pasangan jadi memfavoritkan tempat ini, dan kami sepakat bahwa tempat ini dibuat/dibangun dengan passion. Kami selalu memilih tempat di lantai 2. Walaupun letaknya di pinggir jalan, tapi ketika masuk seperti tenang dan jauh dari keramaian, sambil ngopi bisa baca-baca majalah dan main game yang disediakan, atau menikmati lagu-lagu yang ngetrend tahun 1990an, juga browsing internet dengan koneksi wi-fi yang lumayan kenceng. Harganya memang agak mahal, tapi sesuai kok sama kualitas yang didapatkan. Menu yang jadi andalan di sini sih homemade apple pie, tapi aku suka banget sama spaghetti-nya.
Oh ya, sejak tahun ini (aku lupa tepatnya bulan apa) ada Mooikitchen yang bergabung di lantai 1, menu andalannya klappertaart dan cupcake. Klappertaart-nya emang juara! Untuk info lebih lanjut cek saja akun twitternya Kofe Noir dan Mooikitchen, kadang ada promo menarik lho.


chocolate pancake, mengenyangkan buatku (kalau ga salah 3 atau 4 lapis)

coffee blended-nya enaaak

homemade apple pie

three musketeers

suasana di lantai 2 sore hari

Momento
Hmm… aku hanya dua kali datang ke tempat ini. Pertama dengan teman, yang kedua dengan pasangan. Dari segi tempat sebenarnya cukup nyaman, tapi sayangnya antara perokok dan non perokok tidak dipisah sehingga cukup mengganggu bagi yang tidak suka atau alergi dengan asap rokok. Dan entah kenapa dua kali kesana kok ga bisa menikmati menunya dengan khusyuk ya :D koneksi internetnya juga biasa aja. Bagi yang suka dan boleh minum alkohol, di sini tersedia Irish coffee.

Flo Coffee
Sama dengan Momento, aku datang ke Flo Coffee dua kali. Pertama waktu dia buka mulai sore, banyak majalah yang bisa dibaca-baca di situ. Yang kedua waktu tempatnya sudah direnovasi dan buka mulai siang, karena bareng banyak teman dan buru-buru jadi ga sempat menikmati suasananya. Minuman dan snack yang ditawarkan enak dan variatif, sayang aku kurang suka dengan tempatnya. Dan bagi anda yang kelaparan mungkin akan kurang puas karena ga ada makanan berat. 
Update: aku baru tau kalo Flo Coffee sudah berganti nama menjadi Lagani Coffee, mungkin sejak direnovasi itu kali ya, buka mulai jam 9 pagi sampai 11 malam. For more info, follow its account twitter here.


Djendelo Koffie
Terletak di atas toko buku Togamas jalan Affandi, coffee shop ini punya daya tariknya sendiri, yaitu nama menu minumannya menggunakan nama di dunia pewayangan. Bisa banget lho habis belanja buku kita menikmati minuman di sini sambil baca buku atau menikmati pemandangan orang lalu lalang beli buku, tapi baru buka sore hari yaitu pukul 16.30. Kalau kecepatan koneksi internetnya standar sih. Dan sayangnya menu camilan yang disediakan kurang variatif, hanya ada gorengan dan roti. Cukup oke lah kalau ingin menikmati minuman tanpa rasa lapar yang berarti.



Kopi Oey (dahulu: Kopi Tiam Oey)
Aku tau tempat ini buka di Jogja awalnya dari Twitter, secara dia sudah punya nama gitu lho. Salah seorang teman pernah mencari tempat ini tapi ga ketemu, hihihi… ya udah akhirnya aku liat di google map aja, ternyata tempatnya sejalan dengan Indoguna dan Takigawa. Pertama dan baru sekali ke tempat ini cukup pagi, waktunya sarapan gitu deh. Jadi aku dan pasangan memilih roti bakar corned beef dan minumannya dilmah tea sama apa ya….lupa!
Selain nama menu yang unik-unik (coba cek menu makanan dan minuman), tempatnya juga eksotik, serasa dibawa ke jaman dan tempat yang berbeda ketika masuk ke ruangan yang di dalam (karena juga ada yang outdoor).
Sayang aku ga ambil gambar makanan dan minuman yang aku pesan. Tapi info dan penampakannya bisa dicek di sini.

Update: Perubahan nama dari Kopi Tiam Oey menjadi Kopi Oey dikarenakan adanya satu pihak yang mengklaim "Kopitiam" sebagai merk, berita selengkapnya bisa disimak di sini

By the way, aku belum menemukan (atau mengunjungi?) coffee shop yang menyediakan single origin, sementara di Malang bertebaran dimana-mana. Emang aku belum nyobain ngopi di angkringan karena denger-denger sih kopinya udah dicampur macem-macem. Terlepas bener atau ga, kalau pengen ngopi yang agak murah sih aku beli atau nitip kopi di Serambi Botani produk IPB dan bikin sendiri di rumah. Kopinya asli kopi Indonesia, suka banget sama aromanya kopi Mandailing dan kopi Bali Kintamani, harganya juga terjangkau dibandingkan yang beredar di supermarket. Barangkali ada yang mau ngasih kado frenchpress? Diterima dengan senang hati lho, hehehehehe….. 
Update (lagi): akhirnya aku nemu juga coffee shop yang menjual single origin, yaitu Warung Kopi Sruput yang ada di Dixie Square Gejayan. aku belum nyobain siiih, waktu ke sana sudah terlanjur pesan Tiramisu hehehe... Mari ngopi!

5 komentar:

  1. Break Coffee and books tu.. enak banget frappio-nya! Hihihii.. habis dulu buka di Jakal, skr pindah ke ruko Casa Grande. Habis pindah blom nyoba tempatnya yang baru sih.. jadi blom bisa crita2 suasananya. Besok yak klo dah coba..

    Hehehe... ternyata kmu masuk dalam golongan pecinta frenchpress to? I did give it as wedding present for another couple --sadly to say--..

    BalasHapus
  2. oooh.. pindahnya di casa grande ya? aku blm pernah ke sana sih, kapan2 lah aku cobain kalo gitu ;)

    uhm.. sebenarnya mertuaku ada frenchpress dan dibolehin buat memilikinya, tp ntar lah dipake pas udah menetap di jkt, hehe.. :D

    BalasHapus
  3. kopi oey lokasi tepatnya di mana ya kalo di Jogja?

    BalasHapus
  4. di jalan wolter monginsidi, kalau dr perempatan jetis ke arah barat, sederetan dengan takigawa

    BalasHapus
  5. My heart left its pieces in Cokelat, Break, It's Coffee, & Djendelo... Mulai dr PDKT sampe insiden penyiraman ada di tempat2 itu... XD

    BalasHapus